Skip to main content

Sosok Pahlawan yang Tampil di Uang Rupiah Baru Pecahan Kertas


Bank Indonesia (BI) akan menerbitkan 11 uang rupiah baru pada Senin 19 Desember 2016. Rinciannya, tujuh pecahan uang rupiah kertas dan empat pecahan uang rupiah logam. Peluncuran uang baru tersebut dilakukan di Gedung Bank Indonesia, Jakarta.

Dalam uang rupiah baru tersebut akan terpampang 12 gambar pahlawan nasional. Jumlah pahlawan yang muncul lebih banyak daripada uang yang diterbitkan karena terdapat salah satu pecahan uang kertas yang memuat dua gambar pahlawan.

“Pemilihan gambar pahlawan memperhatikan prioritas provinsi yang belum terakomodasi dalam uang rupiah, mempunyai dampak besar, dan nilai patriotisme serta memiliki ketokohan,” kata Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Suhaedi, seperti ditulis Minggu (18/12/2016).

Berikut ini sosok pahlawan yang menghiasi uang rupiah baru pecahan kertas:

Soekarno dan Mohammad Hatta

Gambar proklamator Republik Indonesia Soekarno dan Mohammad Hatta akan terpampang di dalam uang rupiah baru pecahan Rp 100 ribu kertas.

Soekarno lahir dengan nama Koesno Sosrodihardjo pada 6 Juni 1901. Ia adalah Presiden RI pertama yang menjabat pada 1945 hingga 1966.

Sedangkan Mohammad Hatta lahir dengan nama Mohammad Athar pada 12 Agustus 1902. Ia adalah Wakil Presiden Indonesia yang pertama.

Soekarno dan Hatta adalah tokoh penting dalam kemerdekaan Indonesia. Keduanya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Djuanda Kartawidjaja

Djuanda Kartawidjaja lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada 14 Januari 1911. Berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No.244/1963, Djuanda diangkat sebagai pahlawan kemerdekaan nasional.

Wajah Djuanda menghiasi uang rupiah baru pecahan Rp 50 ribu kertas. Selain di rupiah, nama djuanda juga diabadikan sebagai nama bandar udara di Surabaya, Jawa Timur.

Sumbangannya terbesar dari Perdana Menetri Indonesia ke-10 ini adalah Deklarasi Djuanda tahun 1957 yang menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

Gerungan Saul Samuel Jozias Ratulangi

Pahlawan nasional yang lebih dikenal dengan nama Sam Ratulangi ini akan terpampang dalam uang rupiah baru pecahan Rp 20 ribu kertas.

Sam Ratulangi dijadikan Pahlawan Kemerdekaan Nasional berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 590 Tahun 1961, tanggal 9 Nopember 1961.

Pada masa penjajahan Jepang, Sam Ratulangi diangkat menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Sesudah Negara RI terbentuk, dirinya diangkat menjadi Gubernur Sulawesi.

Ia sangat berjasa dalam perjuangan melawan pembodohan dan kolonialisme Belanda di Manado.

Frans Kaisiepo

Pria kelahiran Biak, Papua, pada 10 Oktober 1921 ini merupakan pahlawan kemerdekaan Indonesia. Wajah dari Frans akan menghiasi uang rupiah baru pecahan Rp 10 ribu kertas.

Penetapan Frans Kaisiepo sebagai pahlawan nasional berdadarkan Keputusan Presiden Nomor 077/TK/1993, tanggal 14 September 1993.

Saat Belanda akan mendirikan Negara Indonesia Timur, Frans Kaisiepo menentangnya. Bahkan, ia kemudian mengganti nama Netherland Nieuwe Guinea dengan Irian yang merupakan singkatan dan Ikut Republik Indonesia Anti Netherland.

Frans Kaisiepo bersama dengan rakyat Biak kemudian terus mengadakan perlawanan menentang Belanda di Irian. Ia pun kemudian diangkat menjadi gubernur pertama Irian.

Idham Chalid

Idham Chalid merupakan pahlawan dari Kalimantan Selatan. Ia merupakan politikus yang cukup berpengaruh. Idham Chalid menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia pada kabinet Djuanda. Wajah Idham Chalid akan menghiasi uang rupiah baru pecahan Rp 5 ribu kertas.

Idham Chalid diangkat menjadi Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan Keppres Nomor 113/TK/Tahun 2011 tanggal 7 November 2011.

Idham Chalid merupakan tokoh Nahdlatul Ulama (NU).Pada Muktamar NU ke-21, Idham terpilih menjadi ketua umum PBNU. Saat dipercaya menjadi orang nomor satu NU ia masih berusia 34 tahun.

Mohammad Hoesni Thamrin

Gambar Mohammad Hoesni Thamrin akan terpampang di uang rupiah baru pecahan Rp 2.000 kertas. Ia adalah perintis Revolusi Kemerdekaan Indonesia.

Ia juga dikenal sebagai salah satu tokoh dari organisasi Kaoem Betawi yang pertama kali menjadi anggota Dewan Rakyat di Hindia Belanda, yang mewakili kelompok pribumi.

Tjut Meutia

Tjut Meutia adalah pahlawan nasional dari Pirak, Aceh Utara. Ia menjadi pahlawan nasional Indonesia berdasarkan Surat Keputusan Presiden Nomor 107/1964 pada tahun 1964. Gambar Tjut Meutia akan hadir di di uang rupiah baru pecahan Rp 1.000 kertas.

Tjut Meutia adalah pahlawan nasional Indonesia dari daerah Aceh. Tjoet Meutia melakukan perlawanan terhadap Belanda bersama suaminya Teuku Muhammad atau Teuku Tjik Tunong. Namun pada bulan Maret 1905, Tjik Tunong berhasil ditangkap Belanda dan dihukum mati di tepi pantai Lhokseumawe

Liputan6

Comments

Popular posts from this blog

Komunisme, Sosialisme, dan Atheisme

"Apakah komunis itu atheis?" "Jadi komunis itu atheis?" Pertanyaan ini sering kali kita dengar di sekitar masyarakat, seakan menjadi pertanyaan khas orang Indonesia. Terus permasalahannya mengakar menjadi "Perbedaan komunis, sosialis, dan atheis apa?". Mungkin ini hasil dari pengajaran (atau mungkin tepatnya brainwash) pada masa orde baru. Banyak yang menganggap komunis adalah atheis dan atheis adalah komunis. Seakan pertanyaan ini gaada habisnya. Nah mari kita luruskan dan semoga melalui postingan ini semuanya jadi tuntas: Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia p...

Patung Pancoran Menunjuk Kemana?

Kawasan Pancoran kini menjadi salah satu titik kemacetan di Ibu kota Jakarta. Pada jam tertentu, kemacetan di persimpangan ini seolah mengunci dan sulit diurai. Kemacetan yang saling mengunci membuat lampu merah yang ditempatkan di perempatan tersebut seolah tak berguna. Saat lampu hijau pun kendaraan terkadang tetap tidak melintas karena jalan tertutup kendaraan dari arah lain. Begitulah kemacetan yang terjadi di bawah patung Pancoran. Namun di balik kemacetannya yang berada di bawahnya, patung Pancoran menyimpan banyak cerita. Salah satunya desas-desus patung Pancoran menunjuk lokasi harta karun Soekarno. Benarkah? Patung Pancoran sebenarnya adalah Monumen Patung Dirgantara. Dinamakan Pantung Pancoran karena letak monumen ini berada di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Kawasan tersebut dahulunya merupakan Markas Besar TNI Angkatan Udara. Posisi strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di Bandar Udara Halim Per...

Saat-saat Terakhir Bung Karno Setelah Terusir dari Istana Negara

“Jadikan deritaku ini sebagai kesaksian, bahwa kekuasaan seorang presiden sekalipun ada batasnya. Karena kekuasaan yang langgeng hanyalah kekuasaan rakyat. Dan diatas segalanya adalah kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.” (Soekarno, 1967) Tak lama setelah mosi tidak percaya parlemen bentukan Nasution di tahun 1967 dam MPRS menunjuk Suharto sebagai Presiden RI, Bung Karno menerima surat untuk segera meninggalkan Istana dalam waktu 2 x 24 jam. Bung Karno tidak diberi waktu untuk menginventarisir barang-barang pribadinya. Wajah-wajah tentara yang mengusir Bung Karno tidak bersahabat lagi. “Bapak harus cepat meninggalkan Istana ini dalam waktu dua hari dari sekarang!” Bung Karno pergi ke ruang makan dan melihat Guruh sedang membaca sesuatu di ruang itu. “Mana kakak-kakakmu” kata Bung Karno. Guruh menoleh ke arah Bapaknya dan berkata “Mereka pergi ke rumah Ibu.” Rumah Ibu yang dimaksud adalah rumah Fatmawati di Jalan Sriwijaya, Kebayoran Baru. Bung Karno berkata lagi “Mas Guruh, Bapa...